PERBEDAAN INFAQ, ZAKAT, DAN SHADAQAH
Infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau
pendapatan (penghasilan) untuk suatu kepentingan yang diperintahkan oleh ajaran
Islam. Zakat ada nisabnya, sedangkan infaq tidak mengenal nisab. Jika zakat
harus diberikan kepada mustahik tertentu (8asnaf), maka infaq boleh diberikan
kepada siapa pun, sperti kepada kedua orang tua, anak yatim, dan lain
sebagainya.
Infaq dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman kepada
Allah Swt, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, serta disaat lapang
maupun sempit. Hal ini dinyatakan dalam al-Qur’an, sebagaimana firman-Nya:
“(Yaitu), orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik
di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Q.S. Ali-Imran: 134).
Sementara itu, pengertian shodaqah sama seperti
pengertian infaq, termasuk hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja, infaq
berkaitan dengan materi, sedangkan shodaqah memiliki arti lebih luas, yaitu
menyangkutbhal yang bersifat non-material.
Dalam sebuah hadits dari Abu Dzar yang diriwayatkan oleh
Muslim dikisahkan bahwa Rasuullah tidak mampu bershodaqoh dengan harta. Maka,
beliau bershodaqoh dengan membaca kalimat tasbih, tahmid, takbir, tahlil, dan
melakukan amar ma’ruf nahi munkar.
Jika seseorang telah berzakat, dan masih memiliki
kelebihan harta, sangat dianjurkan untuk berinfaq atau bershodaqoh. Sebab,
sebagaimana dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, berinfaq merupakan ciri utama
orang yang bertakwa, yang sungguh-sungguh imannya, dan mengharapkan keuntungan
abadi. Selain itu, berinfaq juga akan melipatgandakan pahala di sisi Allah Swt.
Referensi: Shiva Awamy. 2012. Kaya Itu Mudah Asalkan Tahu Kuncinya.
Jakarta: Safirah.
Penulis: Anak Asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Semester 3
Bagus Setyo Nugroho
Komentar
Posting Komentar