MENJAGA LISAN DAN SELALU BERSYUKUR
Sebagai umat Islam, seharusnya kita mengerti tujuan
sebenarnya hidup di dunia. Manusia diturunkan
di planet bumi ini hanyalah untuk berlomba-lomba demi tercapainyatujuan
menuju kebenaran yang agung. Oleh karena itu, janganlah dianggap remeh bahwa
hidup di dunia itu hanya demi kesenangan keduniawian semata, apalagi sampai
melupakan Allah Swt yang telah menciptakan seluruh alam semesta.
Banyak sekali nikmat dari Allah yang telah terlimpahkan
kepada kita, sehingga kita tidak akan bisa menghitunggnya, dalam setiap detik
dan waktu nafas kita selalu berhembus. Berkat nikmat-Nya, mata kita pun dapat
melihat sesuatu yang indah atas ciptaan Allah swt.
Diantara sekian banyak nikmat yang terdapat dalam anggota
tubuh kita, yang dapat dirasakan dan banyak nikmat adalah lisan atau lidah
karena dengannya, kita bisa mengungkapkan keinginan jiwa kita.
Selain itu, dengan lisan pula seorang hamba dapat
terangkat derajatnya dengan memeperoleh kebaikan disisi-Nya. Namun lisan juga
dapat membuat seseorang terjerumus ke dalam neraka. Sebab, telah
menyalahgunakan nikmat Allah. Lisan bisa menjatuhkan martabat, menyakiti hati,
dan memfitnah orang lain. Terkadang, kita mengucapkan sesuatu begitu saja tanpa
penjagaan, sehingga keluar kalimat-kalimat yang membinasakan, seperti dusta,
ghibah dan lainnya. Kita juga sering dengan ringannya mengucapkan sesuatu tanpa
beban dan penyesalan, serta tida memikirkan seakan-akan tidak ada balasannya.
Oleh karena itu, sebelum mengucapkan sesuatu hendaklah
dipikir terlebih dahulu. Lisan adalah anggota tubuh yang sangat berbahaya bagi
diri sendiri maupun orang lain. Seorang muslim mampu menahan lisannya dari
perkataan yang kotor, melainkan berbicara dengan hal-hal kebaikan. Apabila kita
menjaga isan dengan baik, maka jaminannya adalah surga.
Rasulullah saw bersabda:
“Orang yang
menjamin untukku yang ada diantara dua tulang rahangnya (lisan), dan ada
yang ada diantara dua kakinya (yaitu kemaluan), maka aku menjamin surga baginya.”
(H.R. Bukhari).
Seharusnya kita menggunakan nikmat Allah tersebut dengan
sebaik-baiknya salah satunya dengan menjaga lisan agar mendapatkan barakah,
dijauhkan dari api neraka, dan banyak saudara-saudara ya ng senantiasa peduli
dengan kita. Sebab, kita selalu berkata yang baik-baaik dan sopan. Tentunya
akan begitu indah dunia in jika semua manusia dapat menjaga lisan.
Adapun hikmah bagi orang yang selalu menjaga lisan,
diantaranya:
1. Surga.
2. Nikmat bertambah.
3. Disegani banyak orang.
4. Hidup menjadi damai.
5. Terhindar fitnah.
Bersyukur dengan lisan bisa berbentuk sanjungan kepada
Allah Swt yang telah memberi kita kenikmatan dan rezeki. Tak hanya memuju-Nya
namun juga menunjukkan rasa kecintaan kepada-Nya dengan menyebutkan segala
kenikmatan Allah yang kita rasakan.
Apabila kita selalu bersyukur maka Allah Swt akan
menambah rezeki nikmat dan menjadi semakin barokah. Rasa syukur memiliki peran
penting dan kedudukan yang agung. Sykur laksana seutas tali untuk mengingat
nikmat-nikmat yang ada dan nikmat yang belum ada. Syukur dan iman mempunyai
kedekatan yang begitu erat laksana saudara kandung.
Referensi: Shiva Awamy. 2012. Kaya Itu Mudah Asalkan Tahu Kuncinya.
Jakarta: Safirah.
Penulis: Anak Asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Semester 3
Bagus Setyo Nugroho
Komentar
Posting Komentar